Sabtu, 02 Februari 2019

Lost in Translation


Di jaman milenial ini penggunaan istilah bahasa asing sudah menjadi hal yang biasa bagi hampir semua kalangan. Masyarakat pun sudah merasa nyaman untuk menggunakan istilah dalam bahasa asing terutama dalam istilah-istilah yang sering kita gunakan dalam komunikasi di abad teknologi komunikasi ini. Kita sudah terbiasa menggunakan istilah- istilah seperti; online, offline, download, upload, dan masih banyak lagi.
Namun rupanya kita tidak mau terjebak dengan semakin melejitnya penggunaan istilah dalam bahasa asing yang sering digunakan dalam era komunikasi digital ini. Hal ini dilakukan karena akan mempengaruhi bangsa Indonesia untuk lebih menggemari bahasa asing tersebut menjadi bahasa sehari-hari. Hinga muncullah beberapa istilah terjemahan yang masyarakat sendiri susah dan enggan untutk menggunakannya. Beberapa diantaranya; online menjadi daring, offline menjadi luring, download menjadi unduh, dan upload menjadi unggah, dan lain sebagainya. Hingga nantinya tidak akan terjadi seperti kasus dalam anekdot berikut ini:
Kasus pertama:
“Pak, itu tetangga sedang hajatan apa to, mantu apa sunatan? Kok suara musiknya berisik banget,” Sang istri merasa terganggu dan tanya suaminya.
“Ibu ini gimana sih, tetangga sendiri hajatan masa tidak tahu. Itu kan tetangga lagi download mantu.
Ibu: ???? (Mencari kamus Inggris- Jawa)
Kasus kedua:
“Nek, Kakek mau betulin genteng. Kakek naik dulu ya. Tolong nanti gentengnya di-upload ke atas ya!” Sang kakek langsung naik tangga.
Nenek : ??? ( Mencari cucunya suruh menterjemahkan).


Previous Post
Next Post

An English teacher of SMA Puhua Purwokerto who wants to share every moment in life.

0 comments: