Minggu, 16 Oktober 2022

Let them choose!


 

“The greatest gifts you can give your children are the roots of responsibility and the wings of independence.”   — Denis Waitley, motivational speaker

 

Mungkin anda pernah mendengar kisah nyata ini. Seorang anak dengan bangganya menyelesaikan pendidikan kedokteran dan menyerahkan ijazah kebanggaan orang tuanya sambil berkata, “Pak, sebagai seorang anak, saya sudah selesai menunaikan tugasnya, menyelesaikan pendidikan kedokteran. Ini ijazah yang engkau inginkan. Tapi maaf, saya akan meneruskan bisnis saya,”

Bagaimana menurut anda dengan kisah ini? Ini merupakan perolehan luar biasa dari the power of parent’s ego. Hasil dari keangkuhan orang tua yang tidak memberikan kesempatan anaknya untuk memilih apapun dalam hidupnya.

Dalam perkembangannya, anak-anak perlu dibawa pada suasana merdeka berpendapat dan belajar memutuskan sedini mungkin terhadap pilihan-pilihan dalam kehidupannya sesuai usia dan kapasitasnya. Dengan begitu, mereka merasa diberikan kepercayaan dan tentunya akan  mempertanggungjawabkan hasil atas pilihannya.

Tugas orang tua memberikan arahan dan pandangan sesuai kemampuan dan pengalamannya. Yang terpenting adalah menahan egonya dalam urusan pilihan anaknya karena merekalah yang akan menjalaninya.

Sejak dini anak harus dibiasakan untuk menentukan pilihan. Walaupun pilihan anak itu terlihat aneh atau tidak sesuai dengan pilihan kita, biarkan mereka mencoba membuat keputusan atas pilihannya.

Ketika masih balita, mereka akan lebih suka untuk memilih mainan yang diinginkan. Orang tua harus berusaha untuk menahan egonya untuk menentukan mainan terbaik buat anak. Bagus atau mahal belum tentu disukai anak-anak. Sebagai ayah, saya membiarkan anak memilih sesuai seleranya dan dengan standar harga sesuai budget tentunya.

Setelah anak-anak menginjak remaja atau dewasa, kami selalu berdiskusi untuk pemilihan sekolah atau jurusan di universitas. Anak-anak dibiarkan untuk berpendapat atas pilihannya, hingga pada akhirnya jatuhlah sebuah keputusan. Ada kalanya anak merasa bimbang akan beberapa pilihan. Biasanya kami memberi waktu untuk berfikir dan jika mereka membutuhkan, kami memberikan masukan-masukan yang mungkin dapat membantu memantapkan pilihannya. 

Previous Post
Next Post

An English teacher of SMA Puhua Purwokerto who wants to share every moment in life.

0 comments: