Rabu, 22 Desember 2021

Berjibaku Memadamkan Api

PAMUJAN, TELUK, PURWOKERTO SELATAN, Sekitar pukul 8.30, sebuah rumah dilahap si jago merah.

Malam ini menjadi malam yang menegangkan bagi kami sekeluarga dan warga sekitar rumah. Waktu itu kami sekeluarga sedang asyik bakar-bakaran di emperan rumah, itung-itung sedikit merayakan hari ibu buat istriku dan ultah anak kedua kami yang kesembilanbelas sehari sebelum hari ibu. Lagi asyik-asyiknya bakar-membakar, pas keluar gerbang, di langit sebelah selatan terlihat asap membubung tinggi dan langit merah membara hanya sekitar satu kilo dari rumah. Tanpa berpikir panjang, aku nyalakan sepeda motor dan tarik gas menuju TKP bersama anak ketigaku.
Sampai di sekitar lokasi, puluhan orang sudah berkerumun, sepeda motor kuparkir asal depan sebuah warung. Penasaran melihat kobaran api yang menjulang, aku merangsek diantara kerumunan. Banyak diantara mereka yang sibuk mengabadikan momen langka itu dengan poselnya, baik laki-laki maupun perempuan. 

Anehnya aku pun tak menjumpai sebuah mobil pemadam kebakaran pun padahal kejadian sudah cukup lama. Aku semakin tegang melihat pemandangan ini. Aku terus merangsek mendekat dan melihat beberapa orang sibuk memperbincangkan keadaan dan memandanagi orang-orang yanag sibuk berjajar membawa air pakai ember. Tak seberapa usaha mereka untuk hanya sekedar menumpàhkan air ke api yang menggila. Namun itulah yanag bisa mereka lakukan.

Yang membuatku lebih heran adalah banyak laki-làki yang terus berbincang dan sibuk ambil video momen itu. Aku tak tahan melihat situasi ini dan langsung kuambil ember yang sedang digilir kesana kemari untuk mengaangkut air. Badanku basah kuyup oleh tumpahan air dari ember. Tapi hanya itulah yang juga bisa aku lakukan sementara pemadam kebakaran belum datang. 

Hingga tiba saatnya, satu unit mobil pemadam pun datang, kami merasa cukup lega sambil menyingkirkan ember-ember yang sangat berjasa itu ketika mobil berwarna merah itu sudah mengambil alih kekuatan ember. Tim berseragam orange dan biru berloncatan merangsek ke kobaran api. Perlahan api mulai surut. Sebuah rumah sudah habis terbakar. Menurut warga, bagian rumah tersebut adalah rumah bagian belakang yang berisikan dapur, tempat kayu bakar dan juga kandang ayam. Menurut kabar yang belum pasti, sekitar puluhan ayam ada di dalamnya hangus terbakar. 

Sampai tulisan ini dimuat, belum jelas apa penyebab kebakaran ini selain info yang masih samar-samar bahwa awalnya sebuah bantal tersulut api, begitu juga mengenai korban jiwa dari peristiwa ini, namun kerugian material tentunya cukup banyak. 

Ketegangan kembali terjadi ketika stok air satu unit pemadam tiba-tiba habis, padahal api masih melahap satu rumah bagian belakang dan masih menyala menjilat-jilat. Kami sempat panik hingga akhirnya tidak sampai sepuluh menit satu unit pemadam lebih besar datang lagi.

Kami bernafas cukup lega dan api perlahan bisa dijinakkan. Namun hingga air di unit kedua habis, api masih menjalar di rumah bagian belakang. Tim rescue berjuang semakin gigih, sambil menunggu unit ketiga. Datanglah unit pemadàm ketiga hingga api diperkiraka bisa benar-benar padam. 

Aku pun berfikir untuk pulang dengan hati cukup tenang. Sampai di rumah, sebelum aku sempat ganti baju, si kecil merengek ingin menyaksikan mobil pemadam kebakaran. Aku pun terpaksa balik ke TKP untuk memenuhi keinginan si kecil untuk dapat menyaksikan langsung proses pemadaman api oleh rescue team yang sering dia lihat di channel youtube favoritnya.

Sampai di TKP, ternyata masih ada sebàgian api yang belum padam seluruhnya. Anakku menyaksikannya dengan kegembiraan yang luar biasa. Momen ini adalah merupakan pengalaman luar biasa bagi dia setelah selama ini hanya bisa menyaksikan lewat video. Bahkan dia sempat menaiki mobil pemadam kebakaran setelah mendapat ijin dari tim. Si kecil pun sangat senang ketika diajak ngobrol oleh rescue team yang terdiri dari Fire Fighter, polisi, tentara, dan sukarelawan. Malam ini benar-benar malam yang sangat berkesan buatnya, dibalik penderitaan korban kebakaran. 

Namun banyak hal yang dapat menjadi pelajaran dari peristiwa malam ini bàhwa, tidak semua orang yang datang memiliki empati yang tinggi dan niat untuk membantu, itu yang pertama. Kedua, berrhati-hatilah dalam menggunakan api karena api yang memberikan penghidupan pada manusia kadang juga bisa jadi petaka ketika kita ceroboh dalam menggunakan. Ketiga, pembelajaran berharga buat si kecil dari peristiwa heroic para rescue team yàng berjuang mati-matian untuk memadamkan api. Semoga si kecil mampu belajar dari para pejuang pemadam kebakaran tersebut.


  

Previous Post
Next Post

An English teacher of SMA Puhua Purwokerto who wants to share every moment in life.

6 komentar: