Kegiatan yang melibatkan semua guru dan siswa ini terlaksana tidak hanya seru, namun khidmat dan melibatkan semua siswa dari pra perayaan yaitu berupa kompetisi berbahasa yang diikuti oleh seluruh siswa dari lower hingga upper level dan juga pada acara perayaan.
Untuk mencapai sebuah acara yang seru tersebut tentunya dibutuhkan persiapan yang matang. Hal ini membutuhkan pemikiran, kerjasama, dan kontribusi dari masing-personil yang ada dalam kepanitiaan yang terbentuk. Tidak hanya itu saja, sebelum acara dilaksanaan beberapa kali rapat persiapan untuk menentukan jenis, teknis dan kriteria lomba dan acara peringatan Sumpah Pemuda berupa gladi yang dilakukan hingga beberapa kali baik yang dilaksanakan secara intern panitia dan kepala sekolah dan acara gladi bersih dengan SMT yang melibatkan Ms Novi dan Chen Tao Laoshi dan tentunya Bu Capri Anjaya untuk mendapatkan berbagai masukan dan feedback agar acara yang ditampilkan layak untuk ditampilkan.
Setelah semua persiapan selesai baik lomba maupun gladi bersih, tibalah saatnya pada tepat 28 Oktober 2021, acara pun dimulai pada period kedelapan hingga period kesepuluh. Semua siswa, guru, kepala sekolah dan juga SMT bergabung di acara tersebut. Acara yang digawangi oleh MC yang bertugas pada hari itu, Mr Didik dan Ms. Retno yang mengawali dengan ajakan-ajakan pada siswa untuk membuka kamera dan memasang virtual background dengan nuansa abu-abu untuk membawa suasana tempo dulu dan mengajak perserta untuk aktif dalam keseluruhan acara yang diselenggarakan secara virtual melalui zoom meeting.
Acara dibuka dengan suasana tempo dulu dengan retro sosiodrama kongres pemuda Indonesia kedua yang diperankan oleh hampir semua guru secondary. Selain itu tampilan virtual background abu-abu dengan latar tempo dulu di layar masing- masing membawa suasana yàng menyentuh dan mendukung sidang seolah-olah terjadi di masa tahun 1928. Sidang kongres pemuda 2 yang diketuai oleh Sugondho Joyopuspito yang diperankan oleh Mr Teguh Sugeng Apriawan menggema di semua ruang siswa yang berada di rumah masing-masing. Suaranya yang lantang dan bergetar mengikuti semangatnya yang membara yang seolah merasakan perjuangan para pemuda tahun 1928 dan diikuti oleh para anggota sidang yang juga tidak kalah semaangatnya. Suasana sidang yang kidmat dapat dirasakan oleh semua siswa di segala penjuru dan semoga mampu menggetarkan semangat para siswa untuk dapat menjadi generasi penerus yang melanjutkan perjuangan para pemuda tahun 1928.
Acara juga dibuka dengan sambutan kepala sekolah, Mr. F. David Ludiranto untuk memberikan pesan-pesan penting tentang makna sumpah pemuda dan tujuan dilaksanakan acara tersebut. Rangkaian acara lain untuk mengukur seberapa jauh siswa dapat berkonsentrasi dengan penampilan sosiodrama tersebut, siswa diberikan 20 pertanyan menggunakan aplikasi Quizizz. Link untuk setiap levelnya diberikan melalui chat box dan diberikan hadiah untuk 3 pemenang dengan skor tertinggi. Dengan keterlibatan siswa ini diharapkan siswa mampu menghargai kreatifitas acara yang disajikan.
Dan merupakan acara yang tentunya paling dinanti siswa adalah pengumuman lomba berbahasa yang diikuti seluruh siswa. Lomba yang diikuti siswa merupakan lomba berbahasa yang semuanya dibuat dalam bentuk video dalam tiga bahasa yaitu bahasa Indonesi, bahasa Inggris, dan bahasa Mandarin dengan jenis lomba yang berbeda. Untuk bahasa Indonsia dan bahasa Inggris dibedakan dengan pembagian tertentu. Ada yang pembagiannya berdasarkan lower dan upper ada juga yàng berdasarkan basic dan mahir seperti untuk mandarin dan bahasa Inggris lower. Khusus untuk semua juara satu dari semua kategori, ditayangkan cuplikan videonya yang ternyata memang merupakan karya terbaik yang luar biasa. Dilanjutkan penayangan semua pemenang dari juara 1 hingga 3 untuk setiap jenis lomba dan levelnya. Semua siswa yang menyaksikan tampak berdebar saat pengumuman lomba ini. Dari kegiatan lomba ini diharapkan siswa mampu mengekspresikan dirinya dalam berbahasa dan mampu bersaing secara positif dan berprestasi.
Seluruh raangkaian kegiatan dirangkum dalam bentuk renungan dan refleksi seluruh kegiatan. Renungan dan refleksi dibawakan oleh Ms Mekar yang sekaligus PIC acara kegiatan ini. Dengan gayanya yang puitis, Ms Mekar memberikan sebuah renungan tentang bagaimana perjuangan dari pemuda jaman dulu perlu dilanjutkan dan persatuan di negara ini terus untuk diperjuangjan. Kegiatan perayaan Sumpah Pemuda yang mengusung tema Pelajar dulu, kini, nanti ini menjadikan acara yang cukup bermakna dan dapat memberikan pembelajaran buat kita semua baik dalam memaknai sumpah pemuda itu sendiri, perjuangan para pemuda jaman dulu, dan bagaimana kita sebagai pemuda dalam menyikapi perjuangan kita untuk tetap mempersatukan bangsa ini dan juga tentunya mengisinya dengan berkreasi positif untuk membangun negri ini. Hal lain juga tentunya banyak hal yang perlu ditingkatkan dalam berbagai segi karena tentunya acara terebut akan lebih baik lagi setelah kita mampu mempelajari kekurangan-kekurangannya.
Ke depan, tentunya kita akan melaksanakan kegiatan serupa sehingga kita mesti memikirkan kegiatan serupa yang lebih baik lagi. Mungkin seandainya sekolah sudah melaksanakan kegiatan tatap muka, sekolah akan lebih bisa melibatkan siswa dalam berbagai rangkaian acara. Dan sangat memungkinkan kepanitiaan akan secara langsung dipegang oleh siswa sehingga siswa akan dapat belajar untuk mengorganisasikan sebuah acara. Ini tentunya akan lebih bermanfaat bagi siswa sebagai sarana pengembangan diri.
0 comments: