Kali ini saya akan berbagi sedikit kisah mengenai pengalaman saya menjadi juri dalam acara lomba dalam memperingati perayaan HUT RI ke 76 di sekolah.
Dalam even tersebut saya ditunjuk oleh ketua panitia menjadi juri lomba menulis cerpen. Awalnya saya berfikir akan merasa terbebani dengan tumpukan tulisan dari anak-anak tersebut. Setelah menjelajah ke alam cerita yang disajikan anak-anak dalam cerpennya, saya seperti sedang membaca buku antologi cerpen karya anak yang ternyata tidak dapat saya bayangkan sebelumnya. Saya bersyukur bisa menjadi penikmat cerpen anak-anak yang sangat beragam dan menarik. Akhirnya, saya tidak berfikir untuk dapat menghakimi tulisan mereka sesuai kriteria yang ditetapkan. Tulisan adalah hasil imajinasi dan kreatifitas dalam mengolah kata dan mengolah rasa.
Ada duabelas cerpen yang mesti saya baca dari duabelas kelas. Anak-anak memiliki imajinasi yang kuat dan tajam dengan tema yang diberikan yaitu 'Kemerdekaan'. Dengan diberikan kebebasan untuk menceritakan dengan tema tersebut sesuai dengan imajinasi mereka ternyata mampu menghasilkan tulisan yang tak terduga.
Cerita demi cerita berlalu dan saya menemukan banyak sekali keragaman perspektif siswa dalam berimajinasi. Dari keduabelas cerita, masing-masing mempunyai tokoh masing-masing dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Yang menarik adalah, mereka mampu membuat cerita dengan alur yang bervariasi dan sesuai imajinasi mereka.
Sebagian anak menceritakan tentang kisah imajinasi mereka saat perayaan HUT Kemerdekaan RI yang setiap tahun diadakan dengan kisahnya masing-masing. Ada yang berkisah tentang seorang anak yang baru pindah ke sebuah desa yang terpencil dan sangat kecewa karena ternyata di desa tersebut warganya tidak peduli dengan acara kemeriahan sebagaimana umumnya terjadi di tempat lain. Hingga dia berjuang untuk mengusulkan ke pemimpin desa dan akhirnya dengan perjuangannya dia mampu membuat desa itu meriah dengan acara yang dia usulkan.
Banyak cerita yang menarik dan luar biasa yang tiba-tiba saja muncul hanya dengan pancingan kata kemerdekaan. Mungkin di balik itu semua, juga ada dorongan semangat nasionalisme yang membara pada diri anak-anak sehingga mereka berusaha membuat sebuah cerita yang menarik sesuai versinya.
Sengaja saya tidak menceritakan siapa pemenang lomba menulis cerpen di sini, karena bagi saya menulis cerita bebas bertema kemerdekaan tersebut merupakan kemerdekaan tersendiri bagi para siswa sehingga mereka mampu berkarya dengan gaya mereka. Tentunya setiap tulisan yang terkumpul terdapat kekurangan di sana-sini baik ejaan, kaidah penulisan cerpen, tanda baca, dan lain sebaginya, seperti kriteria penulisan sesuai ketentuan lomba. Namun bagi saya semua mereka adalah pemenangnya, karena mereka telah mampu membuat saya belajar dari imajinasi dan pemikiran anak-anak yang luar biasa.
#AiseiWritingChallenge,#August18WritingChallenge,